Na'udzubilah
Astaghfirullah sahabat, diri ini ternyata tak sebaik yang dipuji orang atas kebaikanku. Ternyata hati ini dalam keadaan kritis bertahan dari gempuran bisikan syaitan. Allahu Akbar!!!
Sahabat,
Menuju pribadi seorang muslim yang kaffah memang tak semudah jalan menuju kekufuran. Banyak rambu ketentuan Allah yang sering tidak kita perhatikan dan cenderung kita abaikan. Dan aku pun merasakan bagaimana tersesat karena kejahiliyahan diri ini. Astaghfirullah
Hampir sering aku memohon kepada-Nya untuk diberikan petunjuk dan ampunan, tetapi sering pula aku tergoda untuk memupuk dosa. Bagaimana tidak, jika untuk mendekatkan diri saja hati ini serasa ingin berpaling karena urusan duniawi tetapi memikirkan duniawi serasa segala - galanya bagiku. Astaghfirullah, dan hanya ini yang sanggup kuucap
Bahkan untuk bertaubat pun, logika turut memperhitungkan. "Bagaimana jika nanti saja", "Bagaimana kalau berdoa mohon ampun saja", "Bagaimana kalau diniatkan saja". Namun semuanya sirna ketika godaan lebih dahsyat daripada benteng keimanan ini.
Sahabat,
Mungkin diri ini hampir atau bahkan tidak pantas untuk meminta - minta lagi karena sering nikmat-Nya lalai aku syukuri. Na'udzubilah
Namun aku tetap berharap bisa terus mengobati hati yang sekarat ini. Bisa mendapat hidayah-Nya dan mendapat kekuatan iman yang mampu memperkuat benteng keimanan diri ini. Apalagi jika ingin meniatkan sesuatu untuk mencapai keridhaan-Nya
Sahabat,
Menuju pribadi seorang muslim yang kaffah memang tak semudah jalan menuju kekufuran. Banyak rambu ketentuan Allah yang sering tidak kita perhatikan dan cenderung kita abaikan. Dan aku pun merasakan bagaimana tersesat karena kejahiliyahan diri ini. Astaghfirullah
Hampir sering aku memohon kepada-Nya untuk diberikan petunjuk dan ampunan, tetapi sering pula aku tergoda untuk memupuk dosa. Bagaimana tidak, jika untuk mendekatkan diri saja hati ini serasa ingin berpaling karena urusan duniawi tetapi memikirkan duniawi serasa segala - galanya bagiku. Astaghfirullah, dan hanya ini yang sanggup kuucap
Bahkan untuk bertaubat pun, logika turut memperhitungkan. "Bagaimana jika nanti saja", "Bagaimana kalau berdoa mohon ampun saja", "Bagaimana kalau diniatkan saja". Namun semuanya sirna ketika godaan lebih dahsyat daripada benteng keimanan ini.
Sahabat,
Mungkin diri ini hampir atau bahkan tidak pantas untuk meminta - minta lagi karena sering nikmat-Nya lalai aku syukuri. Na'udzubilah
Namun aku tetap berharap bisa terus mengobati hati yang sekarat ini. Bisa mendapat hidayah-Nya dan mendapat kekuatan iman yang mampu memperkuat benteng keimanan diri ini. Apalagi jika ingin meniatkan sesuatu untuk mencapai keridhaan-Nya
Kekasih,
Mungkinkah aku mampu menjaga hati ini dan menjemput cintaku karena cinta-Nya
Tak bisakah engkau untuk menunggu hati ini
Akankah engkau mengiringi perjuanganku
Pastikah engkau kan jadi pendamping perjuangan dakwah ini
dan aku berpasrah diri, mencoba menetapi dalam kesabaran yang diberikan-Nya
0 komentar:
Posting Komentar
Apa komentar anda?