Jumat, 27 Agustus 2010

Orang Minang yang Cerdik


Dalam cerita rakyat orang minang, ada diceritakan bahwa dalam peperangan antara tentara kerajaan minang saat itu melawan tentara kerajaan majapahit yang ingin memperluas kekuasaan nya sampai ke sumatera. Tentara kerajaan minang kalah jumlah secara kekuatan melawan tentara majapahit.

Orang2 minang yg terkenal panjang akalnya setelah tahu tak bisa mengalahkan pasukan yg kuat tersebut, mengajak berunding lawan nya dan mengusulkan untuk mengadakan pertarungan binatang saja daripada banyak manusia yang mati karena nya.

Ide tersebut disetujui dengan syarat tentara majapahit ingin mengadu banteng ketaton nya yg gagah perkasa, banteng besar yg tak terkalahkan. Tentara minang pun tak kalah akal, tahu tak bisa mengalahkan banteng besar tersebut, akhirnya ia mencari anak kerbau kecil yg masih menyusu, namun telah beberapa waktu dijauhkan dari induk nya, sehingga ia dalam kondisi haus, ingin bertemu induknya.

Akhirnya masuk lah ke gelanggang disaksikan ribuan tentara, banteng ketaton yg besar hitam dan dengus napas dan sorot mata nya menakutkan lawan. Tentara majapahit menunggu siapa lawan nya, ketika yg masuk adalah anak kerbau kecil, terbitlah gelak tawa orang2, mana mungkin mengalahkan banteng besar dengan anak kerbau kecil..ha... ha...ha.. ..., “tapi ...ojo ngguyu rek.....”

Banteng besar pun bingung dan diam saja melihat anak kerbau kecil tersebut berlari mendekati nya masuk ke bawah perutnya. Tak disangka ternyata tiba2 perut banteng tersebut berdarah darah, ia pun lari, darahpun tumpah ke mana2, anak kerbau pun kaget dan lari pula mengejarnya. Sampai akhir cerita banteng besar itu pun mati kehabisan darah, orang2 heran kenapa perut nya berdarah, ternyata anak kerbau tersebut pada kepala nya dipasangkan pisau tajam. Anak kerbau menyangka banteng besar itu adalah induknya, sehingga ia mencari susu2 di bawah perut nya, sambil mulutnya mencari2 pisau tajam pun merobek2 perut banteng besar tersebut tersebut.

Hikmah dari cerita rakyat ini ialah bahwa lawan yg besar dan kuat pun bisa dikalahkan, namun harus dengan cara yg cerdik dan tidak umum seperti siasat anak kerbau dg pisau di kepala nya tersebut.

Strategi pertarungan di antara kedua cerita tersebut esensi nya hampir sama, ialah bahwa dalam pertarungan kita harus memiliki strategi yg khas, tak diduga oleh lawan karena menggunakan cara yg tidak umum. Kita harus mengembangkan strategi tersendiri , strategi yg berasal dari keunggulan diri sendiri.

Template by:

Free Blog Templates