Jumat, 25 Januari 2008

Refleksi Sebuah Perjalanan 2

Perjalanan ini penuh dengan tantangan
Ketika berat terasa
Berhentilah sejenak
Lepaskan beban yang menyesakkan
Jangan takut
Jika itu yang terbaik

Assalamu'alaikum, ikhwahfillah

Untaian puisi sederhana ini sejenak terasa mudah dipahami bagi yang telah terbiasa mengalami fase perjalanan hidup seperti yang tersirat dalam tiap baitnya. Namun coba kita menilik dengan seksama korelasi antara tiap bait puisi tersebut dengan langkah-langkah kehidupan kita sebagai seorang manusia yang selalu dinamis menjalani kehidupan.

Ketika perjalanan hidup terasa berat maka yang umumnya terjadi adalah sikap yang cenderung pasrah atau sebaliknya. Dua opsi tersebut memperlihatkan batas kemampuan manusia dalam menghadapi sebuah permasalahan. Manusia cenderung memandang negatif sikap pasrah karena beranggapan bahwa dengan menonjolkan sikap tersebut seorang manusia terlihat lemah.

Namun justifikasi tersebut kiranya kurang tepat diberikan kepada seseorang yang memang memiliki kemampuan yang terbatas. Ketika dia sudah berusaha dengan maksimal namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan maka yang terbaik adalah menyadari batas kemampuannya dan bersikap pasrah sebagai bentuk penghargaan atas segala ikhtiar yang dilakukannya.

Pasrah memiliki korelasi dengan melepaskan beban yang memperlambat perjalanan hidup. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, kita dihadapkan pada limit kemampuan dalam mengelola sebuah permasalahan. Setelah menyadari bahwa kemampuan kita terbatas, maka kita tidak akan bersikap memaksakan diri seolah-olah kita adalah orang yang survive padahal tidak seperti itu. Hal ini akan berakibat pada penerimaan yang negatif terhadap keadaan diri kita. Jika sudah demikian maka yakinlah kita semua akan selalu mengeluh. Yakinlah bahwa Allah Maha Adil dan anda akan selalu bersyukur karenanya.

Ketakutan akan melepaskan milik kita yang paling berharga merupakan momok yang selalu menghalangi kita untuk terus menatap kedepan untuk mencapai apa yang telah menjadi tujuan kita. Sesuatu yang menurut kita paling berharga bukanlah sesuatu yang mutlak untuk dipertahankan ketika memang sesuatu yang berharga itu melenakan kita. Yakinlah Allah Maha Penyayang dan anda akan mendapatkan pengganti yang lebih baik pada saatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Apa komentar anda?

Template by:

Free Blog Templates