Selasa, 05 Agustus 2008

Idealisme

Siang itu, matahari terasa menyengat kulitku yang semakin menghitam. Kupacu sepeda motorku meliuk-liuk halang rintang yang harus aku lewati. Gagal. Tak mengapa. Hati ini pun lebih lapang ketika niat awal itu untuk mencari jalan yang benar, walau berat sekalipun.
"Kan saya sudah bilang, kamu kembali saja setelah dua minggu. Sekarang kamu gagal ya tanggung sendiri resikonya. Silahkan kembali lagi setelah dua bulan." Petugas itu berkata tegas. Walaupun hati kecilnya menyayangkan hal itu.
"Tidak apa-apa pak. Saya sudah siap dengan resikonya." Walau kecewa. Tetap kucoba tegar.
"Ya sudah. Saya beri kesempatan latihan. Pokoknya kamu datang kembali harus sudah siap." Petugas itu menekankan.
"Terima kasih Pak."
Tidak kusia-siakan kesempatan itu. Biar panas tapi inilah perjuanganku. Aku tak mempedulikan beberapa pasang mata yang mungkin menghinakanku. Aku ingin mereka tahu bahwa masih ada sisi idealisme dalam kerasnya kehidupan ini.

Sepotong episode kehidupan ini nyata adanya. Idealisme adalah sesuatu yang langka dalam masyarakat kita. Akhirnya yang terjadi adalah kompromi-kompromi yang melemahkan spirit perjuangan yang sejak awal diusung. Dari contoh tersebut, idealisme tidak selalu konfrontasi tetapi idealisme senantiasa meneguhkan setiap cita-cita yang ingin dicapai.

Hikmah yang kemudian bisa dijadikan pelajaran adalah idealisme senantiasa menguatkan kita di saat kita rapuh. Idealisme akan mengingatkan kita akan komitmen. Idealisme akan menuntun kita kepada jalan yang benar, lurus tanpa terbersit sedikit pun niatan untuk menyimpang. Sulit? Itu hanya sugesti negatif. Karena pada dasarnya manusia memiliki kebaikan dan untuk tetap menjadi baik membutuhkan kekuatan, salah satunya IDEALISME

0 komentar:

Posting Komentar

Apa komentar anda?

Template by:

Free Blog Templates